Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

Makam Ki Jasinga (Rd. Mas Tirtakusumah) atau Dalem Bayah di Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak Propinsi Banten

Makam Ki Jasinga (Rd. Mas Tirtakusumah) atau Dalem Bayah di Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak Propinsi Banten Ku : Dedie Kusmayadi --------------------- Jasinga wlayah ini menjadi Distrik Bambo, namun tentang keberadaan Distrik Bambo ini tidak terdata kepemimpinannya, wilayah ini juga tidak ada data jelas dalam kesejarahan Bogor dan juga Banten.  Karena pada jaman Sultan Ageng Tirtayasa di Banten ketika terjadi kerusuhan di daerah Lebak, Dalem Jasinga atau Ki Jasinga atau Rd. Mas Tirtakusumah diminta oleh Sultan Ageng Tirtayasa untuk mengendalikan situasi di Lebak Banten, maka sampai akhir hayatnya Rm. Tirta Kusuma atau Ki Jasinga beserta sebagian keluarganya menetap di Wilayah Banten.  Ki Jasinga / Dalem Jasinga adalah putra ke 11 dari Pangeran Rangga Gede dari istrinya Nyimas Asidah putrinya Sastra Pura Kusumah (Sutra Bandera) bin Prabu Surya Kanca, dari Sumedang, lihat silsilah dibawah ini  : Pangeran Rangga Gede (Koesoemahdinata IV) dan Ketiga Istrinya  ---------------------- 1. Istr

MASYARAKAT ADAT BADUY

 Assalamualaikum Wr Wb Sampurasun..  Mugia Rahayu Sagung Dumadi 🙏🙏🙏 MASYARAKAT ADAT BADUY BANTEN - Warta Sunda Nusantara , Suku Baduy terletak di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. System pemerintahan baduy menganut 2 unsur yang pertama Jaro pamarentah (camat) dan kepala adat Puun (kepala adat/desa). Kepercayaan masyarakat kanekes yang di sebut sebagai Sunda Wiwitan berakar pada pemujaan kepada arwah nenek moyang (animisme). Inti kepercayaan tersebut di tunjukan dengan adanya pikukuh atau ketentuan adat mutlak yang di anut dalam kehidupan sehari-hari orang kanekes. Isi terpenting dalam "pikukuh" (Kepatuhan) kanekes tersebut adalah konsep "tanpa perubahan apa pun " atau perubahan sesedikitpun. Tradisi yang selalu di lestarikan oleh masyarakat adat baduy yaitu : 1.Seba Baduy :Seba Baduy merupakan tradisi dari peninggalan nenek moyang yang bertujuan menjalin silaturahim dengan "Bapa Gede" (kepala pemerintahan). Dalam seba